Perbanyakan Spesies Phalaenopsis amabilis L Melalui Induksi Protocorm Like Bodies (PLB) Sekunder
DOI:
https://doi.org/10.61761/agiotech.1.1.10-16Keywords:
Phalaenopsis amabilis, Proliferasi, Knudson C, Schenk HildebrantAbstract
Secara umum perbanyakan anggrek secara in vitro dilakukan dengan menggunakan protocorm like bodies (plb). Faktor terpenting dalam kultur jaringan salah satunya adalah penggunaan media kultur yang responsif bagi pertumbuhan eksplan. Pengembangan protokol produksi membutuhkan penelitian terkait media yang sesuai untuk memperbanyak tanaman. Penelitian bertujuan untuk mempelajari formulasi media yang sesuai untuk multiplikasi plb anggrek Phalaenopsis amabilis, serta mengetahui respon pertumbuhan dan perkembangan plb Phalaenopsis amabilis pada tiga media yang berbeda. Penelitian menggukan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor jenis media (Murashige and Skoog, Kudson C, dan Schenk dan Hildebrant) dengan penambahan zat pengatur tumbuh (1 mg L-1 BA + 0.5 mg L-1 NAA + 1 mg L-1 CaP + 0.1 mg L-1 arang aktif + gula 30 g L-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik dalam menumbuhkan tunas pada eksplan plb terdapat pada media Schenk dan Hildebrant (SH) dengan nilai rata rata sebesar 6,30. Sedangkan waktu pembetukan plb sekunder tercepat terlihat pada penggunaan media Knudson C (KC) pada minggu ke-3 setelah kultur.
References
Abdullah, M.T. (2017). Induksi proliferasi Plb sekunder Dendrobium macrophyllum pada berbagai komposisi media tanam, Bap, chitosan, dan air kelapa secara in vitro. Institut Pertanian Bogor.
Ariani, R., Anggraito, Y.U., Anggraito, R.A.Y.U., Rahayu, E.S. (2016). Respon pembentukan kalus koro benguk (Mucuna pruriens L.) pada berbagai konsentrasi 2,4-D dan Bap. Jurnal MIPA, 39(1):20–28.
Arifin, A.S., Sukma, D., Nazi. (2015). Protocorm like bodies (Plb) anggrek hasil silangan Phalaenopsis gigantea × Phalaenopsis violacea pada kombinasi media dan ZPT. J. Hortik. Indones., 5(2):118-127.
Fauziah, N., Aziz, S.A., Sukma, D. (2014). Karakterisasi morfologi anggrek Phalaenopsis spp. spesies asli Indonesia. Bul. Agrohorti, 2(1): 86-94
Hendaryono, D.P.S. (1998). Budidaya anggrek dengan bibit dalam botol. Kanisius. Yogyakarta.
Mukaromah, L., Nurhidayati, T., Nurfadilah, S. (2013). Pengaruh sumber dan konsentrasi nitrogen terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium laxiflorum J.J Smith secara in vitro. Jurnal Sains dan Seni POMITS, 2(1)
Sarathum, S., Hegele, M., Tantiviwat, S., Nanakorn, M. (2010). Effect of concentration and duration of colchicine treatment on polyploidy in Dendrobium scabrilingue L. European Journal of Horticultural Science, 75 (3): 123-127.
Shin Y., Baque, K., Elghamedi, M.K., Lee, S., Paek, E.J. (2011). Effects of activated charcoal, plant growth regulators and ultrasonic pre-treatments on in vitro germination and protocorm formation of calanthe hybrids. Australian Journal of Crop Science, 5(5): 582-588.
Widiyatmanto, P.P., Nurhidayati, T., Nurfadilah, S. (2013). Pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA (Naphthalene Acetic Acid) terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium capra J.J Smith secara in vitro. Paspalum Jurnal Ilmiah Pertanian, 7(1):16.
Yulianti, F., Purwito, A., Husni, A., Dinarti, D. (2015). Induksi tetraploid tunas pucuk jeruk siam simadu (Citrus nobilis Lour) menggunakan kolkisin secara in vitro. Jurnal Agronomi Indonesia, 43(1) : 66- 71.
Zulkarnain. (2009). Kultur jaringan tanaman: Solusi perbanyakan tanaman budidaya. Bumi Aksara, Jakarta
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ummu Fitrothul Hidayah, Yoshua S Yudha, Dwi Widyajayantie, Elisa Apriliani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.