Poliploidi Phalaenopsis amabilis L Menggunakan Senyawa Kolkisin pada Eksplan Protocorm Like Bodies (PLB)

Authors

  • Elisa Apriliani Program Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Dwi Widyajayantie Program Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor; Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  • Ummu F Hidayah Program Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Yoshua S Yudha Program Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.61761/agiotech.1.1.31-39

Keywords:

Anggrek bulan, PLB, In Vitro

Abstract

Phalaenopsis amabilis L merupakan salah satu jenis anggrek yang memiliki keunggulan dalam variasi warna bunga yang beragam dan waktu bunga mekar yang lebih lama. Upaya dalam peningkatan nilai estetika terkait ukuran bunga dapat dilakukan dengan metode induksi poliploidi tanaman anggrek. Induksi poliploidi dapat dilakukan menggunakan senyawa kolkisin dengan cara penggandaan kromosom sel lebih banyak dari kromosom diploid. Penelitian dilakukan untuk mengetahui respon pertumbuhan eksplan protocorm like bodies (plb) Phalaenopsis amabilis L pada induksi ploidisasi menggunakan senyawa kolkisin. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor konsentrasi kolkisin (0%; 0,02%; dan 0,04%) dan lama waktu perendaman (1 jam dan 24 jam) yang diinokulasi pada eksplan plb anggrek Phalaenopsis amabilis L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kolkisin dengan konsentrasi 0,02% dan 0,04% pada plb Phalaenopsis amabilis menunjukkan persentase hidup hingga 80%. Lama perendaman eksplan pada senyawa kolkisin selama 1 dan 24 jam tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada persentase hidup dan waktu bertunas, namun cukup berpengaruh pada jumlah tunas.  Penggunaan media KC dengan modifikasi meningkatkan kemampuan recovery plb untuk tumbuh membentuk tunas.

References

Aini, H., Mansyurdin., Suwirmen. (2015). Induksi plb anggrek Vanda sumatrana Schltr. liar pada media MS dengan penambahan BAP dan NAA serta ploidisasi dengan kolkisin. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 4(4): 208-215.

Avery, Jr., George, S., Elizabeth, B.J. (1947). Hormones and horticulture. Mc Graw-Hill Book Co. Inc. New York and London.

Brewbaker, J.L. (1983). Genetika pertanian. Imam S. Penerbit Lembaga Genetika Modern. Jakarta.

Cheng, G.W., Crisosto, C.G. (2005). Browning potential, phenolic composition and polyphenoloxidase activity of buffer extracts of peach and nectarine skin tissue. J. Amer. Soc. Horts. Sct., 120(5): 835-838.

Fauziah, N. (2014). Karakterisasi morfologi anggrek Phalaenopsis spp. spesies asli Indonesia. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Gantait, S., Mandal, N., S. Bhattacharyya, S., Das, P.K. (2011). Induction and identification of tetraploids using in vitro colchicine treatment of Gerbera jamesonii Bolus cv. Sciella. Plant Cell Tiss. Organ Cult., 106:485-493.

Mok, M.C., Martin, R.C., Mok, D.W.S. (2000). Cytokinins: Biosynthesis metabolism and perception. Vitro Cell Dev. Biol. Plant, 36: 102-107.

Puspitaningtyas, D.M., Handini, E. (2011). Uji daya simpan biji anggrek Dendrobium stratiotes Rchb.f. In: Widyatmoko, D., D.M. Puspitaningtyas, R. Hendrian, Irawati, I. A. Fijridiyanto, J.R. Witono, R.A. Risna, S.R. Ariati, S. Rahayu, T. Ng. Praptosuwiryo (eds.). Prosiding Seminar Nasional Konservasi Tumbuhan Tropika: Kondisi Terikini dan Tantangan ke Depan. 60–65.

Puspitaningtyas, D.M., Handini, E. (2014). Penyimpanan biji anggrek Coelogyne spp. untuk konservasi Ex Situ. Buletin Kebun Raya, 17(2):101–111.

Sakai, W.S. (1998). Use of a Benzyladenine Drench to force multiple shoot growth from rhizomes of Dendrobium Jac-Hawaii ‘Pearl’. Journal of Hawaiian Pacific Agriculture, 9: 37-40.

Saltveit, M.E. (2000). Wound induced changes in phenolic metabolism and tissue browning are altered by heat shock. Postharvest Biology and Technology, 21: 61-59.

Sarathum, S., Hegele, M., Tantiviwat, S., Nanakorn, M. (2010). Effect of concentration and duration of colchicine treatment on polyploidy in Dendrobium scabrilingue L. European Journal of Horticultural Science, 75 (3): 123-127.

Soedjono, S., Suskandari, K. (1996). Pengaruh waktu perendaman dan konsentrasi kolkhisin terhadap pertumbuhan protokorm anggrek dendrobium jayakarta. Jurnal Hortikultura, 6: 242-248.

Suryo. (1995). Sitogenetika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Welsh, J.R. (1991). Dasar-dasar genetika untuk pemuliaan tanaman. Johanis P. Moegea. Penerbit Erlangga. Jakarta. 224 hlm. Terjemahan dari: The Principil Genetics and Plant Breeding.

Widiastoety, D., Marwoto, B. (2004). Pengaruh berbagai arang dalam media kultur in vitro terhadap pertumbuhan planlet Oncidium. J.Hortikultura, 14(1):1-5.

Widiyatmanto, P., Nurhidayati, T., Nurfadilah. (2012). Pengaruh jenis media dan konsentrasi NAA (Naphthalene Acetic Acid) terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium capra J.J Smith secara in vitro. Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1): 1-11.

Wolfe, SL. (1983). Introduction to cell biology. California (US): Wadsworth Publishing Company.

Downloads

Published

28-12-2023

How to Cite

Apriliani, E., Widyajayantie, D., Hidayah, U. F., & Yudha, Y. S. (2023). Poliploidi Phalaenopsis amabilis L Menggunakan Senyawa Kolkisin pada Eksplan Protocorm Like Bodies (PLB). Agriculture and Biological Technology, 1(1), 31–39. https://doi.org/10.61761/agiotech.1.1.31-39

Issue

Section

Articles