Karakterisasi Bakteri Perakaran Vegetasi Kedelai, Singkong dan Rumput

Authors

  • Siti Mudrikah Prodi Bioteknologi Tanah dan Lingkungan,Institut Pertanian Bogor
  • Intan Nirmala Sari Prodi Bioteknologi Tanah dan Lingkungan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Rifki Rahmatullah Prodi Bioteknologi Tanah dan Lingkungan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Rizki Estiningtyas Prodi Bioteknologi Tanah dan Lingkungan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.61761/agiotech.2.1.6-14

Keywords:

Karakterisasi bakteri, Uji morfologi, Uji fisiologi

Abstract

Tanah merupakan faktor lingkungan yang penting, sebab selain mempunyai hubungan timbal balik dengan tanaman yang tumbuh diatasnya, tanah juga memiliki hubungan timbal balik dengan mikroba tanah yang ada di dalamnya. Isolat bakteri yang diisolasi dari sumber isolat dari tanah dengan vegetasi berbeda yaitu kedelai dengan kode isolat K1104 (1), K2106 (2), rumput dengan kode isolat R2104 (2) dan singkong dengan kode isolat S2104 (1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kode Isolat K1104 (1) memiliki bentuk sel coccus, Gram negatif, memiliki enzim katalase, enzim dehidrogenase, bersifat motil, obligate aerob, tidak memiliki enzim urease serta tidak dapat memfermentasikan karbohidrat, dapat tumbuh direntan suhu 27-37 oC dan  pH 3-9 serta dapat tumbuh pada kadar salinitas 2% dan 5%. Isolat K2106 (2) bentuk sel basil, Gram negatif memiliki enzim  katalase,  enzim dehidrogenase, bersifat motil, obligate aerob, tidak memiliki enzim urease serta tidak dapat memfermentasikan karbohidrat, dapat tumbuh direntan suhu 27-37 oC dan pH 3-9 serta dapat tumbuh pada kadar salinitas 5%. Isolat R2104 (2) bentuk sel coccus, Gram positif  memiliki enzim  katalase, enzim dehidrogenase, bersifat motil, Fakultatif anaerob, tidak memiliki enzim urease serta dapat memfermentasikan karbohidrat, dapat tumbuh direntan suhu 5-37 oC dan pH 6-9 serta dapat tumbuh pada kadar salinitas 2%. Isolat S2104 (1) bentuk sel coccus, Gram negatif memiliki enzim katalase, enzim dehidrogenase, bersifat motil, obligate aerob, tidak memiliki enzim urease serta tidak dapat memfermentasikan karbohidrat, dapat tumbuh direntan suhu 27-37 oC dan pH 6-9 serta dapat tumbuh pada kadar salinitas 2%.

References

Apriliya, I., Prasetyo, D., Selvany, R. (2020). Isolasi Bakteri Rhizosfer Resisten Pestisida dan Herbisida pada Berbagai Jenis Tutupan Lahan. Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 5(1): 64–71.

Begum, K., Mannan, S.J., Rahman, M.M., Mitchell, A.A., Opoku, R., Burgos. N., Shepherd, J., Ahmed, I., Nur-E-Kamal. (2017). Identification Of Antibiotic Producing Bacteria from Soil Samples of Dhaka, Bangladesh. Journal of Microbiology and Experimentation, 4 (6):1-5.

Berendsen, R.L., Pieterse, C.M., Bakker, P.A. (2012). The Rhizosphere Microbiome and Plant Health. Trends in plant science, 17(8): 478-486.

Cappuccino, J.G., Sherman, N. (1992). Microbiology: a Library Manual. Ed ke-5. Fox D, editor. Wesley Longman Inc. Canada

Hermanus, M.B., Polii, B., Mandey, L.C. (2015). Pengaruh Perlakuan Aerob dan Anaerob terhadap Variabel BOD, COD, pH dan Bakteri Dominan Limbah Industri Desiccated Coconut PT. Global Coconut Radey, Minahasa Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. 3(2): 48-58.

Khairani, K., Fitratul, A., Riany, H. (2019). Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Rizosfer Tanaman Sawit Jambi. Jurnal Biologi, 12(2): 198-206.

Mahal, R., Schicklberger, M., Chakraborty, R. (2014). Isolation and Classification of Nitrogen Fixing and Phosphate Solubilizing Bacteria. California (US): TTE REU Program, Berkeley Laboratory.

Marlina, M. (2008). Identifikasi Bakteri Vibrio parahaemolitycus dengan Metode Biologi dan Deteksi Gen Toxrnya Secara PCR. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi,13 (1).

Markey, B., Leonard, F., Archambault, M., Cullinane, A., Maguire, D. (2013). Clinical Veterinary Microbiology Second Edition. Mosby Elsevier. China.

Mashoria, A., Lovewanshi, H.S., Rajawat B.S. (2014). Isolation of Antimicrobial Producing Bacteria from Soil Samples Collected from Bhopal Region of Madhya Pradesh, India. Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 3(12): 563-569.

Maatoke, C.D., Dewani, Z., & Suciati, F. (2024). Karakterisasi Morfologi dan Fisiologi Mikrob Pelarut Fosfat Dan Mikrob Penambat N2 (Azotobacter) dari Rhizosfer Tanaman Padi dan Tanah Hutan Cifor Dramaga Bogor. Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, 11(1): 113-121.

Ningsih, R.L., Khotimah, S., Lovadi, I. (2014). Bakteri Pendegradasi Selulosa dari Serasah Daun Avicennia alba Blume di Kawasan Hutan Mangrove Peniti Kabupaten Pontianak. Jurnal Probiont, 3(1).

Nopriyanti, M., Rianto, F. (2020). Kualitas Pupuk Organik Cair Plus berbahan Dasar Putri Malu (Mimosa Pudica Linn.) yang Difermentasi dengan menggunakan Beberapa Jenis Bioaktivator. Partner, 25(2): 1403-1414.

Pambudi, A., Noriko, N., Sari, E.P. (2016). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Tanah Sawah di Kecamatan Medan Satria dan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 3(4).

Pradhan, S., Mishra, B.B., & Rout, S. (2015). Screening of Novel Actinomycetes from Near Lake Shore Sediment of The Chilika Lake, Odisha, India. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 4(8): 66-82.

Schneider, D., Engelhaupt, M., Allen, K., Kurniawan, S., Krashevska, V., Heinemann, M., Daniel, R. (2015). Impact of Lowland Rainforest Transformation on Diversity and Composition of Soil Prokaryotic Communities in Sumatra (Indonesia). Frontiers in Microbiology, 6(1339): 1-12.

Downloads

Published

31-12-2024

How to Cite

Mudrikah, S., Sari, I. N., Rahmatullah, R., & Estiningtyas, R. (2024). Karakterisasi Bakteri Perakaran Vegetasi Kedelai, Singkong dan Rumput. Agriculture and Biological Technology, 2(1), 6–14. https://doi.org/10.61761/agiotech.2.1.6-14

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)