Pemijahan Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer)

Authors

  • Mega Novia Putri Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
  • Ronal Kurniawan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
  • M. Riswan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.61761/seaqu.1.2.30-33

Keywords:

Barramundi, Derajat Pembuahan, Derajat Penetasan

Abstract

Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu komoditas ikan laut bernilai ekonomis tinggi dan memiliki beberapa keunggulan yaitu pertumbuhan yang cepat, mudah dipelihara, daging berwarna putih tebal dan memiliki pangsa pasar yang tinggi. Tujuan dari kegiatan ini ini adalah untuk mengetahui proses pemijahan alami ikan kakap putih di Balai Perikanan dan Budidaya Laut (BPBL) Batam. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dilapangan dan pengumpulan data primer dan sekunder. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan di Balai Perikanan Budidaya Laut Batam dapat disimpulkan bahwa pemijahan ikan kakap putih dilakukan secara alami dengan jumlah induk yang dipijahkan sebanyak 15 ekor yaitu dengan 5 ekor betina dan 10 ekor jantan (berat rata-rata induk betina besar dari 3,8 kg, berat rata-rata induk jantan 1,5 kg). Jumlah total telur yang diambil sebanyak 3.200.000 butir setelah pemijahan. Derajat pembuahan sebesar 80% atau sebanyak  2.560.000  butir telur yang terbuahi. Sedangkan derajat penetasan sebesar HR 85% atau 2.176.000 telur yang menetas

References

Firmansyah, R. (2011). Penggunaan ekstrak hipofisa segar ikan mas (Cyprinus carpio) dalam pemijahan ikan selais (Ompok hypophthalmus). Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru.

Haque, M.A., Hossain, I., & Hasan, S.J. (2023). Spawning season, spawning and nursing grounds Identification of Asian seabass, Lates Calcarifer (Bloch, 1790) in The Bay of Bengal, Bangladesh. 2: 129–144.

Haque, M.A., Hossain, M.I., Aftabuddin, S., Habib, A., & Siddique, M.A.M. (2021). First onboard fertilization of Asian Seabass, Lates calcarifer: Effects of egg stocking density on the fertilization, hatching and survival rate. Sci. African, 12, E00841.

Hidayat, A., Tumulyadi, A., & Rihmi, M.K. (2022). Kajian tingkah laku ikan kakap putih di Balai Benih Ikan Laut Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Kelauta dan Perikanan, 1(1): 1-7

Jalil, W. (2021). Tingkat kelangsungan hidup juvenil ikan kakap (Lates calcarifer) pada tingkat salinitas yang berbeda. Aquamarine Jurnal, 8(1): 14–19.

Juharni, F., Muchdar., & Widyasari, S. (2022). Performa pertumbuhan benih ikan kakap putih (Lates calcarifer) yang diberi pakan buatan Caulerpa racemosa dengan dosis berbeda. J. Marikultur, 4(1): 8–21.

Prajayanti, V.T.F., Prama, E.A., Arif, G.N., & Pietoyo, A. (2023). Pengaruh pasang surut pada pembenihan ikan kakap putih (Lates calcarifer) secara alami. Marlin, 4(1): 57-64

SNI. (2014). Produksi benih ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790). Gd Manggala Wanabakti. Jakarta. 3 mlm

Ulfani, R., Defira, C.N., & Hasanuddin, H. (2018). Inkubasi telur ikan kakap putih (Lates calcarifer) menggunakan sistem corong dengan padat tebar yang berbeda. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 3: 135-142.

Downloads

Published

02-02-2024

How to Cite

Putri, M. N., Kurniawan, R., & Riswan, M. (2024). Pemijahan Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer) . South East Asian Aquaculture, 1(2), 30–33. https://doi.org/10.61761/seaqu.1.2.30-33

Issue

Section

Articles