Pengaruh Pemberian Asap Cair Tempurung Kelapa dengan Dosis yang Berbeda terhadap Kepadatan Chlorella sp

Authors

  • Bayu Dwi Bayu Dwi Universitas Riau
  • Eddiwan Eddiwan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
  • Efawani Efawani Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.61761/seawarm.1.2.23-28

Keywords:

Mikroalga, Biomassa, Kepadatan, Asap Cair

Abstract

Asap cair adalah hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran langsung yang mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa, dan senyawa karbon lainnya. Asap cair yang terbuat dari tempurung kelapa biasanya digunakan dalam meningkatkan pertumbuhan sel tumbuhan termasuk mikroalga salah satunya Chlorella sp. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh asap cair tempurung kelapa dengan dosis berbeda terhadap kepadatan dan biomassa Chlorella sp. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan sistem Rancangan Acak Lengap dan dianalisis menggunakan One Way ANOVA. Perlakuan terdiri dari 3 dosis asap cair tempurung kelapa berbeda yaitu dengan pemberian dosis A (1 mL), B (2 mL), dan C (3 mL). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan kontrol memiliki kepadatan tertinggi dibanding perlakuan A, B dan C, dengan yaitu 4.381 x 104 sel/mL. Kepadatan terendah didapat pada perlakuan A (1 mL) yaitu 2.970 x 104 sel/mL, kemudian perlakuan B (2 mL) 4.158 x 104 sel/mL dan perlakuan C (3 mL) yaitu 3.513 x 104 sel/mL. Suhu rata-rata berkisar antara 25-26ºC, pH rata-rata berkisar antara 5-8 dan intensitas cahaya berkisar antara 5000-6000 Lux. Hasil biomassa menunjukkan bahwa biomassa tertinggi yaitu kontrol dengan hasil 2,13 g/L. Hasil analisis diperoleh bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan (P>0,05) dari pemberian asap cair tempurung kelapa, dan asap cair tempurung kelapa kurang efektif dalam meningkatkan kepadatan sel Chlorella sp.

References

Boroh R. & Litaay, M. (2019). Pertumbuhan Chlorella sp. pada Beberapa Kombinasi Media Kultur. Jurnal Biologi Makassar. 4 (2): 129-137.

Fadilla, Z. (2010). Pengaruh Konsentrasi Limbah Cair Tahu terhadap Pertumbuhan Mikroalga Scendesmu sp. Progam Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Isnansetyo A. & Kurniastuty. (1995). Teknik Kultur Fitoplankton dan Zooplankton. Pakan Alami untuk Pembenihan Organisme Laut. Kanisius. Yogyakarta.

Kawaroe, M. (2010). Potensi Mikroalga dan Pemanfaatanya untuk Produksi Bio Bahan Bakar. Bogor: IPB Press.

Khalid, A. A. H., Yaakob, Z., Abdullah, S. R. S., & Takriff, M. S. (2019). Analysis of The Elemental Composition and Uptake Mechanism of Chlorella Sorokiniana for Nutrient Removal in Agricultural Wastewater under Optimized Response Surface Methodology (RSM) Conditions. Journal of Cleaner Production, 210: 673-686.

Muhardi, D.I., Prayitno., & Warsidah. (2021). Pengaruh Penambahan Asap Cair Tempurung Kelapa terhadap Pertumbuhan Spirulina sp. Jurnal Laut Khatulistiwa. 4 (2): 12-16.

Panggabean, L.M.G., Hartono, R., Saveya, V.S., & Sitorus, S. (2010). Pengaruh Injeksi Karbondioksida terhadap Pertumbuhan Chlorellaa sp. dan Nannochloropsis oculata. In Prosiding Seminar Nasional Limnologi V Tahun.

Prayitno J, Rahmasari I. & Rifai. (2020). Pengaruh Interval Waktu Panen terhadap Produksi Biomassa Chlorella sp dan Melosira sp untuk Penangkapan Karbon secara Biologi. Jurnal Teknologi Lingkungan. 21 (1): 23-30.

Downloads

Published

2024-06-05

How to Cite

Bayu Dwi, B. D., Eddiwan, E., & Efawani, E. (2024). Pengaruh Pemberian Asap Cair Tempurung Kelapa dengan Dosis yang Berbeda terhadap Kepadatan Chlorella sp. South East Asian Water Resources Management, 1(2), 23–28. https://doi.org/10.61761/seawarm.1.2.23-28

Issue

Section

Articles