Konstruksi dan Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Belat di Desa Benayah Kecamatan Pusako Kabupaten Siak
DOI:
https://doi.org/10.61761/seawarm.1.1.22-29Keywords:
Belat, Alat tangkap, Komposisi, KonstruksiAbstract
Alat tangkap belat merupakan alat tangkap yang mengandalkan pengaruh pasang surut air sungai. Perairan Sungai Siak merupakan tempat alat tangkap belat beroperasi. Nelayan setempat telah lama melakukan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap belat di Desa Benayah, namun informasi mengenai bentuk konstruksi belat dan komposisi hasil tangkapan alat tangkap belat belum banyak dipublikasikan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu meneliti keadaan atau objek dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan atau objek yang diteliti. Alat tangkap belat di Desa Benayah memiliki bentuk setengah lingkaran dan ukuran mata jaring 0,8 inchi sehingga tergolong alat tangkap yang tidak selektif terhadap ukuran jenis ikan yang tertangkap. terdapat 15 jenis ikan yang tertangkap, persentase jenis ikan yang tertangkap paling tinggi adalah ikan juaro sebesar 32,9% dan persentase paling rendah adalah ikan sepat sebesar 0,03% Secara umum hasil tangkapan utama ikan yang tertangkap dengan alat tangkap belat adalah 72,34% sedangkan hasil tangkapan sampingan sebesar 27,66%. Untuk ukuran mata jaring yang digunakan untuk alat tangkap bubu yang dioperasikan di Desa Benayah seharusnya menggunakan ukuran 1 inchi sesuai dengan pedoman FAO untuk kriteria alat tangkap yang ramah lingkungan.
References
Ainun, N. (2019). Komposisi Hasil Tangkapan Bubu Dasar di Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Riau
Akbar, M., Brown, A., Bustari. (2015). Study on Berrier Trap Fishing Technology in Siak River Waters Village Bungaraya District Bungaraya Siak Regency Riau Province. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau
Akiyama, S. (1997). Discarded Catch of Set-net Fisheries in Tateyama Bay. Journal of The Tokyo University of Fisheries.
Diah, C.P. (2019). Identifikasi Berat dapat di Makan pada Pangan Lokal Golongan Ikan di Kabupaten Siak. Poltekkes Kemenkes Riau.
FAO. (1995). Code of Conduct for Responsible Fisheries. FAO Fisheries Departmen
Hadmojo, S.E., Rengi, P., Zain, J. (2015). The Composition of Catches Belat During the Day and Night in the Village of Bungaraya Siak Regency of Riau, Indonesia. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau
Kurnia, M., Sudirman, S., Yusuf, M. (2015). Pengaruh Perbedaan Ukuran Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan Pancing Ulur di perairan Pulau Sebutung Pangkep. Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut, 6(1): 87-95
Pamukas, N.A., dan Mulyadi, M. (2014). Penerapan Sistem Resirkulasi pada Proses Domestikasi dan Pembesaran Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon). Dalam: Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas dan Ekologi Tropika Indonesia (BioETI). Universitas Andalas. Sumatera Barat.
Raudhah, S. (2020). Komposisi Hasil Tangkapan Alat Tangkap Kelong Pantai di Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Riau
Siregar, R. A., Brown, A., Isnaniah, I. (2015). The Composition of the Catches of Fishing Barrier Trap Gear (Belat) Day and Night in the Anak Setatah Village Districts West District Excitatory Riau Archipelago Meranti. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau
Sugito, A., Pamukas, N.A., Rusliadi, R. (2017). Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon) dengan Pemberian Jenis Pakan Berbeda pada Sistem Resirkulasi. Berkala Perikanan Terubuk, 45(3): 10-22.