The influence of feed and depth on the operation of bubu fishing tools in Pangkalan Kuras District, Pelalawan Regency, Riau Province

Authors

  • Melvi Purnama Fajar Zega Department of Utilization of Fishery Resources, Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau
  • Bustari Bustari Department of Utilization of Fishery Resources, Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau
  • Polaris Nasution Department of Utilization of Fishery Resources, Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.61761/seamas.1.2.49-56

Keywords:

Bait weight, Depth, Bubu

Abstract

The purpose of this study was to determine the weight of the bait and the effective depth for operating traps in Kesuma Village, Pangkalan Kuras District, and Pelalawan Regency. The bait weight is divided into 50 g, 100 g, and 150 g, while the depth is divided into 1 m and 5 m. This research was carried out in January 2022 at the Nilo River in Kesuma Village. The method used in this study was the experimental fishing method with a randomized group design factor. The test results of the analysis of variance on the number of catches show that there is an influence of bait, depth, and interaction between the two, or a value of Fcount > Ftable. The test results of the analysis of variance on catch weight showed that there was an effect of bait and depth because the value of Fcount > Ftable, while the interaction of bait and depth had a value of Fcount <  Ftable, so there was no interaction effect on catch weight. Based on the results of the Least Significant Difference (LSD) further test, it is known that the effective weight of oil palm bait to get a larger number of catches is 150 g at a depth of 5 m, while to get heavier catches, the trap will be effective at a depth of 1 m with a bait weight of 150 g.

References

Adlina, N. (2014). Perbedaan Umpan dan Kedalaman Perairan pada Bubu Lipat terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Betahwalang Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 3(3): 19-27.

Caesario, F. (2011). Perbedaan Bobot dan Posisi Umpan terhadap Hasil Tangkapan Rajungan pada Bubu Lipat di Desa Mayangan Kabupaten Subang. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. p189.

Dollu, E.F., Maro, J.F. (2019). Analisis Pola Sebaran Alat Tangkap Bubu (Portable Traps) di Perairan Pulau Pura Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Akuatika Indonesia, 4(2): 47-52.

Erlangga. (2007). Efek Pencemaran Perairan Sungai Kampar di Provinsi Riau terhadap Ikan Baung (Hemibagus nemurus). Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. p236.

Fitri, A.D.P., Purbayanto, A. (2009). Pengaruh Perbedaan Umpan terhadap Pola Tingkah Laku Makan Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscoguttatus). Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 16 (1): 25-31.

Harsandi, A., Brown. A., Syofyan, I. (2015). Pengaruh Variasi Komponen Biji Sawit terhadap Hasil Tangkapan Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus) pada Alat Tangkap Bubu. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 2 (2) : 1-13.

Lino, W.D. (2013). Perbandingan Hasil Tangkapan Bubu Rajungan yang Dioperasikan pada Siang dan Malam di Perairan Pantai Parepare Sulawesi Selatan. Universitas Hasanuddin, Makassar. p76.

Lisna. (2012). Biologi Reproduksi Ikan Seluang (Rasbora argyrotaenia Blkr) di Sungai Kumpeh Jambi. Universitas Andalas, Padang.

Mason, C.F. (1991.) Biology of Freshwater Pollution. Great Britain: Longman Group.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Permana, P., Bustari., Nofrizal. (2022). Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan terhadap Hasil Tangkapan Bubu Dasar di Sungai Kampar Kiri di Desa Rantau Baru Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science), 10(1): 15-20.

Priyantini, N.Y., Irjan, I. (2009). Pengukuran Kecepatan Arus Air Sungai Berbasis Mikrokontroler AT89S9252. Jurnal Neutrino, 2(1): 73-85.

Ridho, M. S., Patriono, E., Haryani, R. (2019). Keanekaragaman Jenis Ikan di Perairan Lebak Jungkal Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Musim Hujan dan Kemarau. Majalah Ilmiah Biologi Biosfera : A Scientific Journal, 36 (1): 41 – 50.

Sainte-Marie, B., (1994). Catch of Japanese Crab Traps in Relation to Bait Quantity and Shielding. Fisheries Research, 24 : 129-139.

Santoso, E., Wahyudewantoro, G. (2019). Biodiversitas Spesies Ikan Perairan Gambut Air-Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Jurnal Ikhtiologi Indonesia, 9(2): 315-335.

Sari, D., Utami, E., Syari, I. A. (2019). Perbedaan Keanekaragaman Jenis Ikan berdasarkan Musim di Sungai Penyerang Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka. Akuatik, 13(2): 131-141.

Utomo, A.D., Asyari, S., Nurdawati. (2001). Peranan Suaka Perikanan dalam Peningkatan Produksi dan Pelestarian Sumberdaya Perikanan Perairan Umum (Studi Kasus di Suaka Perikanan Suak Buaya, Lubuk Lampam). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 7(1): 1-9.

Vivakartika, P. (1990). Studi tentang Pengaruh Kedalaman Pemasangan Bubu terhadap Hasil Tangkapan Ikan Karang di Teluk Betung, Daerah Tingkat II Kotamadya Bandar Lampung. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. p68.

Downloads

Published

2024-03-15

How to Cite

Zega, M. P. F., Bustari, B., & Nasution, P. (2024). The influence of feed and depth on the operation of bubu fishing tools in Pangkalan Kuras District, Pelalawan Regency, Riau Province. South East Asian Marine Sciences Journal, 1(2), 49–56. https://doi.org/10.61761/seamas.1.2.49-56

Issue

Section

Articles