Perilaku Pemimpin Psychological Capital terhadap Kinerja Organisasi dan Organization Support sebagai Mediasi di RST TK. IV Pekanbaru
DOI:
https://doi.org/10.61761/seamac.1.2.66-73Keywords:
Psychological, Perilaku pemimpin, Kinerja organisasiAbstract
Perusahaan yang baik harus memiliki seorang pemimpin dengan jiwa kepemimpinan yang baik serta dapat diandalkan. Dalam meningkatkan kinerja karyawan diperlukan peningkatan kemampuan, usaha, dan dukungan organisasi. Dukungan organisasi (organizational support) akan berdampak terhadap meningkatnya kualitas para pekerja. Peningkatan kualitas pekerja juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis (psychological capital) yang cenderung positif. Untuk mengetahui pengaruh perilaku pemimpin dan psycological capital terhadap kinerja organisasi dengan organizational support sebagai mediasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan kausal. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di RST IV Pekanbaru sebanyak 79 orang. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah model persamaan struktural atau structural equation modelling (SEM) dengan program SmartPLS versi 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perilaku kepemimpinan terhadap kinerja organisasi memiliki nilai t hitung 0,598 < t tabel 1,96, dengan P value 0,550 > 0,05. Variabel psychological capital terhadap kinerja organisasi memiliki nilai t hitung 2,909 > t tabel 1,665, dengan P value 0,004 > 0,05. Variabel perilaku pemimpin terhadap kinerja organisasi melalui mediasi organizational support memiliki nilai t hitung 0,044 < t tabel 1,96, dengan P value 0,965 > 0,05 dan variabel psychological capital terhadap kinerja organisasi melalui mediasi organizational support memiliki nilai t hitung 0,031 < t tabel 1,96, dengan P value 0,976 > 0,05. Hasil dari beberapa indikator tersebut menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi adalah psychological capital. Sehingga peningkatan kualitas karyawan dapat dilakukan dengan cara melakukan pelatihan atau sesi Focus Group Discussion (FGD) dengan tujuan dapat mendengarkan keluhan ataupun masukan yang membangun perusahaan.
References
Gigliotti, R., Vardaman, J., Marshall, D.R., & Gonzalez, K. (2019). The Role of Perceived Organizational Support in Individual Change Readiness. Journal of Change Management, 19(2): 86–100.
Jabbarian, J., & Chegini, M.G. (2017). The Effect of Perceived Organizational Support on Employee Resistance to Change: A Study on Guilan Municipal Staff. Journal of History Culture and Art Research, 5(4): 642.
Latan, H. 2013. Model Persamaan Struktural Teori dan Implementasi AMOS 21.0. Bandung: Alfabeta.
Marihot (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia’, in Manajemen Sumber Daya Manusia Hal 3.
Riduwan. (2017). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rochmi, A., & Hidayat, A.E. (2019). The Mediating Role of Affective Commitment in Perceived Organizational Support and Readiness for Change.ICIAP, 229: 785–795.
Rosa, E.M. (2018). Patient centered care di Rumah Sakit Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Self, D.R., Armenakis, A.A., & Schraeder, M. (2007). Organizational Change Content, Process, and Context: A Simultaneous Analysis of Employee Reactions. Journal of Change Management, 7(2): 211–229.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Gani Yostama Priyanto, Junaidi Junaidi, Jeni Wardi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.